TANGSEL - Praktik percaloan nampaknya kini masih menjamur di wilayah Tangerang Selatan. Hal itu dibuktikan, dengan beragam tawaran yang bertebaran di jagad maya, baik oleh oknum perseorangan ataupun biro jasa.
Banyak hal yang ditawarkan oleh para oknum tersebut. Termasuk dalam proses pembuatan dokumen kependudukan.
Keberadaan praktik percaloan itu, diakui langsung oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangsel, Dedi Budiawan.
Menurutnya, hal itu telah melanggar aturan yang berlaku. Ditambah lagi, keberadaannya tersebut telah menebarkan keresahan.
Untuk itu, dengan tegas Dedi menyatakan pihaknya bakal memerangi praktik percaloan di wilayah Tangsel ini, khususnya di dinasnya.
"Intinya kami mau bantu warga agar tidak terjerumus tipu daya calo, " kata Dedi kepada awak media, Senin (26/9/2022).
Menurut dia, banyak hal yang merugikan jika memanfaatkan jasa percaloan tersebut. Mulai dari harga yang terlampau sangat mahal, hingga potensi penipuan.
"Selain bayar kadang dokumen tidak jadi, bahkan jika jadi dokumen yang palsu, " katanya.
Untuk itu, Dedi mengatakan bahwa pihaknya memiliki langkah-langkah guna mencegah praktik itu berkembang di wilayahnya.
Langkah pertama, yakni memperkuat sisi internal. Artinya, tidak ada stafnya yang boleh melakukan tindakan percaloan tersebut.
Baca juga:
Gugatan Mahasiswa UKI Ditolak oleh MK
|
Jika terbukti ada yang melakukan, Dedi tak segan bakal menjatuhkan sanksi untuk oknum yang terlibat.
"Kita perkuat ke dalam, saya akan tindak staf yang berani bermain atau nyalo seperti itu. Lalu jika yang nyalo staf kelurahan atau kecamatan yang bukan staf Dukcapil, maka akan kami blokir layanan di lokasi tersebut, " tegasnya.
Selain itu, langkah selanjutnya yakni dengan menyediakan berbagai layanan yang mampu memudahkan masyarakat.
"Memudahkan layanan dengan pilihan online. Gak bisa online, bisa datang ke kelurahan cari loket Dukcapil untuk di-online-kan dan gratis selesai di hari itu juga, " katanya
Tak sampai di situ, dari segi layanan Dedi masih punya beragam inovasi lainnya.
Baca juga:
Catatan Akhir Tahun KPK Menyongsong 2022
|
"Ada pilihan lain dengan menggunakan ojol (ojek online). Dengan begitu, saya yakin ongkir (ongkos kirim) ojol tidak akan semahal ongkos calo, " terang Dedi.
Selain dengan keunggulan layanan tersebut, Dedi menjamin jika mengurusnya dengan benar, maka masyarakat dapat memperoleh sederet keuntungan dalam pembuatan dokumen kependudukannya.
"Karena sudah mudah, cepat, dekat, aman, asli, dan gratis. Seharusnya tidak ada alasan untuk pilih calo. Kecuali memang warga punya niat jahat mau palsukan dokumen, " tuturnya.
Terakhir, langkah selanjutnya adalah dengan memerangi tindak percaloan dengan terang-terangan. Seperti yang sudah dilakukan olehnya di akun resmi media sosial instagram, @kadis_dukcapil.tangsel.
"Kita masif perangi calo, baik yang iklan di medsos-medsos atau jika pasang spanduk kita akan turunkan Satpol PP yang tugas di kecamatan dan kelurahan, " tegasnya.
Sebab, lanjut Dedi, saat ini sudah banyak bukti dan laporan warga yang dirugikan oleh tindak percaloan tersebut.
"Uang diambil, dokumen gak jadi-jadi. Kalau pun jadi itu palsu, juga tidak aman karena dengan data atau dokumen warga tersebut bisa saja dijadikan syarat untuk pinjol, baik oleh calo tersebut atau orang lain yang tidak bertanggung jawab, " pungkasnya. (Hendi)